Monday 11 March 2013

Conquer Theory #30

kesamaan membuat seseorang jatuh cinta, namun perbedaan yang membuat rasa itu terasa sempurna

Conquer Theory #30

Book Review #1

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

mencintaimu seperti sesaat gradasi senja. mengagumimu dari kejauhan, menenangkanku dengan hangatnya warnamu, menghiburku dengan riuh kicauan burung yang bersegera untuk pulang. 


aku menyukaimu dengan caraku, yang mungkin lebih tepat bila kukatakan dengan caramu. selalu aku penasaran tentang ada tiada suara kamu didalam semak prosa curhatan hati manusia yang mengudara. sejujurnya di sudut hatiku masih tersimpan angan untuk mengenalmu lebih jauh, walau hanya dari layar.

mencintaimu seperti sesaat gradasi senja. kamu mampu membuatku tersenyum sejenak, bahkan kamu mampu membuatku lupa sejak kapan aku duduk termangu memandangimu disini. namun kemudian dirimu terbenam entah kemana, memaksaku menghapus senyum yang kukira sudah lama tak tampak, dan tega membiarkanku beranjak dari sini dengan penuh harapan untuk dapat melihat senja kembali di keesokan hari, dan keesokan harinya lagi.

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

di pembahasan resensi kali ini gua bermaksud menceritakan tentang seorang cewe yang menyukai dan mengagumi seorang cowo dalam jarak yang cukup jauh, yang hanya bisa berkomunikasi lewat jejaring sosial.

bait pertama menjelaskan apa yang sedang terjadi sama si cewe. dia ingin mengungkapkan bahwa dia sedang mengagumi seseorang dalam jarak yang cukup jauh, yang dia tidak tahu apa cowo yang sedang dia kagumi berbalik kagum kepadanya atau tidak. walaupun begitu, dia selalu berkeinginan agar terus berkomunikasi, bercanda dll dengan cowo yang menurutnya berwarna khas itu. 'warna' disini maksudnya adalah sifat dan sikap si cowo, yang sedemikian hingga membuat cewe tadi tenang ketika cemas. kemudian teman-teman si cowo banyak nge-tweet si cowo yang isinya mengenai kepulangan si cowo dari luar negeri ke negara kampung halamannya.

bait kedua menjelaskan bagaimana hubungan si cewe itu bisa terjadi. si cewe tidak yakin bahwa rasa cinta yang datang padanya merupakan hal yang sengaja ia lakukan agar ia menyukai si cowo, melainkan si cowo yang memiliki cara khusus dalam menanggapinya sehingga mampu membuat ia luluh dan jatuh cinta. si cewe yang ga bisa berkomunikasi selain dengan jejaring sosial ini selalu kepo kepada si cowo dengan cara mengikuti terus perkembangan tweet si cowo diantara banyaknya tweet curhatan teman-temannya yang menurut dia ga penting, kecuali cowo yang dia suka saat itu. 'mengudara' disini maksudnya online. si cewe juga berusaha menyadarkan si cowo bahwa sebenarnya dia ingin menalnya lebih jauh, walaupun hanya dapat terwujud dengan duduk manis didepan laptopnya.

bait ketiga menjelaskan mengapa hal ini dan hal itu terjadi dalam hubungan si cewe. ia bertanya-tanya mengapa yang dia suka mampu membuatnya bahagia walaupun hanya sebentar saja, bahkan mampu membuat si cewe penasaran dan ingin lebih dekat, lebih mengenali si cowo lebih jauh sampai-sampai dirinya tak sadar sejak kapan rasa ini datang padanya. si cewe juga terkadang berbisik tanya pada dirinya sendiri: "mengapa dirimu terkadang muncul, terkadang menghilang?", sehingga timbul sedikit rasa minder, juga rasa bimbang mengenai perasaannya terhadap si cowo. padahal sudah lama dia menutup hati kepada semua cowo yang didekatnya dan berusaha menghindari perasaan suka itu. karena muncul menghilangnya si cowo yang tak pasti, membuat si cewe memendam penuh harapan kepada si cowo di hari-hari yang selanjutnya dengan mengais sedikit demi sedikit informasi yang bisa ia raih demi lebih mengenal si cowo. namun walaupun tanpa si cowo itu sadari, cewe ini secara bisu menunjukkan bahwa dirinya akan terus mengagumi, menayukai, dan mencintai si cowo, walaupun ia tahu bahwa si cowo belum tentu merasakan hal yang sama padanya.


fin

Sunday 10 March 2013

Conquer Theory #29

kesimpulan tidak mampu menjelaskan segalanya, tetapi kiasan mampu

Conquer Theory #29 

Book Review #0

kali ini gua punya ide supaya gua mood lagi buat tetep blogging, yang melatarbelakangi postingan gua dengan label ini ga lain ga bukan adalah hobi gua dateng ke toko buku, terus ga beli apa-apa.

...

oke, gua tau lelucon barusan emang ga lucu (haah? lo bilang itu lelucon?). tapi serius, emang gua ga beli apa-apa. gua dateng ke toko buku karena gua hobi bacain resensi novel, terutama novel yang berceritakan tentang cinta. resensi yang gua suka adalah resensi yang ga directly menceritakan, tapi menggambarkan dan mengkiaskan isi buku secara ga langsung melalui beberapa prosa.

disini gua akan mencoba menulis resensi, yang akan diikuti dengan penjelasan isinya.
pertama-tama gua berterima kasih kepada para penulis novel yang sangat kompeten dalam menulis dan memikirkan sedemikian hingga dalam pembuatan resensi novelnya. selanjutnya gua minta maaf apabila ada sedikit banyak kesamaan dalam bentuk apapun, baik ide, masalah dan yang lainnya karena gua sedikit pun ga bermaksud meniru, melainkan hanya untuk mengasah kemampuan dalam menulis sebuah resensi buku.

selamat menikmati.

Saturday 12 January 2013

Conquer Theory #28

memejamkan mata dapat menunjukkan luasnya cara berpikir dan dalamnya cara merasa, namun juga mampu menyadarkan bahwa hal itu terasa singkat

Conquer Theory #28

enlighten the sun


penting untuk pembaca:
kata-kata yang saya tulis bersifat general, anda boleh menafsirkan sesuai dengan alur yang ditujukan otak anda. tidak perlu memaksakan diri anda untuk mengerti, karena mungkin memang tidak sesuai untuk anda. tidak ada maksud tertentu dalam postingan ini, selain mencoba untuk membangun 'sesuatu' dalam kepribadian anda.

saran untuk pembaca:

kata ganti subjek mungkin tidak selalu harus saya sendiri, atau diri anda. kata ganti objek dan pengibaratan dengan kata sifat mungkin akan memiliki arti yang berbeda dari yang semestinya. dan kalimat yang 'keras' tidak selalu berarti keras, begitu juga sebaliknya.
selamat menikmati.




"teruskan saja sesal itu, (tertawa)"
"geram? kenapa tidak mati sekalian? (tertawa sekali lagi)"

*1
sudah berapa langkah kaki ya yang kamu hentakkan di sini? mendongak pun matahari akan tetap sama. sihir dalam genggaman yang diberikan, kurang apa lagi?

itu, hmm, dinding ya? bunyi dari dinding, itu bunyi apa? detak detik? dan kamu saat ini masih sempat duduk terdepan, memanja kelopak mata, dengan wajah yang sama saat kamu berusaha mengerti, wajah yang hampir serupa saat saya menemukan angan itu di hatimu. coba ingat sekali lagi angan itu. bukan, bukan yang itu, tapi yang satu lagi. memangnya kamu yakin? memangnya kamu sanggup? memangnya kamu kira kamu tidak akan jatuh? memangnya orang-orang akan bertepuk tangan? memangnya bajingan diluar sana akan berkurang? (tertawa)

sedih ya, saya jadi ingat dua anganmu itu. apalagi anganmu yang pertama, yang menurutmu paling utama, yang GAGAL itu. mana semangatmu yang dulu? bocah!! awalnya saya sempat kagum dengan anganmu yang sok suci itu. ternyata? memang benar sok suci rupanya.

mata kamu, kenapa yang saya temukan hanya penyesalan yang berusaha kamu tutupi? masih mencari tutup yang tepat ya? PECUNDANG!! sampai kapanpun penyesalanmu hanya akan terus sekedar menjadi penyesalan. hanya diperintahkan untuk berani untuk membuka saja berulang kali, berulang kali, berulang kali, mengeluh. kenapa? berat ya tutupnya? itu saja tak mampu, bagaimana saya meminta kamu untuk memilah isinya dan mengayaknya halus-halus?

hei, hei, kamu lihat mata dia? mata mereka? BODOH sekali dirimu terus terperdaya. diam-diam mereka menyepelekanmu, SANGAT MENYEPELEKANMU!! apa kamu bilang??! kamu tetap tidak percaya??! (tertawa) suatu saat kamu akan mengeti kata-kata yang saya utarakan barusan.
kepalsuan, keaslian yang tersembunyi, akan berbaur dalam satu, kemudian bersimbah pahit manis yang memabukkan, mengacaukan segala persepsi menjadi garis-garis yang stagnan.

saya sangat letih, hingga ingin menangis. walaupun memang saya terus menangis.
biarkan saya sedikit melunak dengan kata-kata terakhir ini.
kamu spesial kok. tidak ada salahnya kamu tersenyum bersama dirimu sendiri, ya kan? atau kalau kamu bisa, berikan senyum pada diri saya. dan bertindaklah, sesuai dengan pemikiran-pemikiran yang manis, jangan hanya terus terdiam, berpikir, dengan tindakan-tindakan yang manis.
dan yang terakhir, saya ingin suatu saat nanti kamu mengerti dengan jelas perbedaan antara bersinar melebihi matahari, dan mencerahkan matahari.