Saturday 12 January 2013

enlighten the sun


penting untuk pembaca:
kata-kata yang saya tulis bersifat general, anda boleh menafsirkan sesuai dengan alur yang ditujukan otak anda. tidak perlu memaksakan diri anda untuk mengerti, karena mungkin memang tidak sesuai untuk anda. tidak ada maksud tertentu dalam postingan ini, selain mencoba untuk membangun 'sesuatu' dalam kepribadian anda.

saran untuk pembaca:

kata ganti subjek mungkin tidak selalu harus saya sendiri, atau diri anda. kata ganti objek dan pengibaratan dengan kata sifat mungkin akan memiliki arti yang berbeda dari yang semestinya. dan kalimat yang 'keras' tidak selalu berarti keras, begitu juga sebaliknya.
selamat menikmati.




"teruskan saja sesal itu, (tertawa)"
"geram? kenapa tidak mati sekalian? (tertawa sekali lagi)"

*1
sudah berapa langkah kaki ya yang kamu hentakkan di sini? mendongak pun matahari akan tetap sama. sihir dalam genggaman yang diberikan, kurang apa lagi?

itu, hmm, dinding ya? bunyi dari dinding, itu bunyi apa? detak detik? dan kamu saat ini masih sempat duduk terdepan, memanja kelopak mata, dengan wajah yang sama saat kamu berusaha mengerti, wajah yang hampir serupa saat saya menemukan angan itu di hatimu. coba ingat sekali lagi angan itu. bukan, bukan yang itu, tapi yang satu lagi. memangnya kamu yakin? memangnya kamu sanggup? memangnya kamu kira kamu tidak akan jatuh? memangnya orang-orang akan bertepuk tangan? memangnya bajingan diluar sana akan berkurang? (tertawa)

sedih ya, saya jadi ingat dua anganmu itu. apalagi anganmu yang pertama, yang menurutmu paling utama, yang GAGAL itu. mana semangatmu yang dulu? bocah!! awalnya saya sempat kagum dengan anganmu yang sok suci itu. ternyata? memang benar sok suci rupanya.

mata kamu, kenapa yang saya temukan hanya penyesalan yang berusaha kamu tutupi? masih mencari tutup yang tepat ya? PECUNDANG!! sampai kapanpun penyesalanmu hanya akan terus sekedar menjadi penyesalan. hanya diperintahkan untuk berani untuk membuka saja berulang kali, berulang kali, berulang kali, mengeluh. kenapa? berat ya tutupnya? itu saja tak mampu, bagaimana saya meminta kamu untuk memilah isinya dan mengayaknya halus-halus?

hei, hei, kamu lihat mata dia? mata mereka? BODOH sekali dirimu terus terperdaya. diam-diam mereka menyepelekanmu, SANGAT MENYEPELEKANMU!! apa kamu bilang??! kamu tetap tidak percaya??! (tertawa) suatu saat kamu akan mengeti kata-kata yang saya utarakan barusan.
kepalsuan, keaslian yang tersembunyi, akan berbaur dalam satu, kemudian bersimbah pahit manis yang memabukkan, mengacaukan segala persepsi menjadi garis-garis yang stagnan.

saya sangat letih, hingga ingin menangis. walaupun memang saya terus menangis.
biarkan saya sedikit melunak dengan kata-kata terakhir ini.
kamu spesial kok. tidak ada salahnya kamu tersenyum bersama dirimu sendiri, ya kan? atau kalau kamu bisa, berikan senyum pada diri saya. dan bertindaklah, sesuai dengan pemikiran-pemikiran yang manis, jangan hanya terus terdiam, berpikir, dengan tindakan-tindakan yang manis.
dan yang terakhir, saya ingin suatu saat nanti kamu mengerti dengan jelas perbedaan antara bersinar melebihi matahari, dan mencerahkan matahari.

No comments:

Post a Comment