Wednesday 27 October 2010

secarik untukmu, yang pertama

bukan dia yang menang,
tapi kamu.
jangan berpikir seperti dia, namun pikirlah kenapa aku berkata itu.

matamu masih dapat leluasa memandang, ya kan?
biarkan hujan turun, sehingga dapat melihat langit tersenyum kembali..
berusaha melupakanmu..
tidak, bukan melupakan, namun mematikan rasa!
berat!
tanpa daya apapun yang buatku mampu.
tapi ini harus!

kamu putih, jangan menjadi hitam.
jadilah putih yang aku minta.
jadilah abu-abu untuk memahami semua.
jangan abu-abu agar semua paham.

aku ingin kamu menggenggam sendiri kenyataanmu,
buatlah..
bukan aku.
dan bukan untuk aku.

bahagialah, aku pun akan juga.
kamu cinta pertama,
kamu mimpi,
namun sungguh kusayangkan bukan terakhir.
sungguh..
kau tau?
aku mencintaimu.
kata yang sakral untukku, untuk bidadari sepertimu.
apa aku jujur? kau pasti bertanya..
aku bahkan tak mampu,
diriku pun kubohongi..
betapa sakitnya akhir untuk yang pertama.
kau pun tak akan mengerti!!
sebanyak apa rasa ini, sesakit apa,
tidak akan pernah mengerti!

harus raut apa kutunjukkan?
melihatmu saja seperti berenang dalam angan.
berenang di air mataku, air matamu.

tanya!
kuingin kau bertanya apa yang kuingin!!
bukan kita pengganti aku,
bukan kita pengganti kamu,
tapi kita untuk mereka,
dan dia.

jalanilah,
warnai langitmu dengan hiasan cerah.
ketahuilah,
rasaku takkan terhitung olehmu,
rasaku takkan pernah kau mengerti,
rasaku takkan pernah buatmu bahagia, aku buruk.
sangat..

maaf untuk awal dan akhirmu,
untuk sebuah perbedaan.
hanya sebuah!
jangan maaf padaku,
kamu tak pernah salah dimataku,
tidak pernah.

kenapa amat sakit ya?
melepasmu saja, hanya melepasmu,
tidak mampu!
hhh
terakhir,
ku mohon,
ketahuilah besar rasa ini padamu,
tulus,
dan katakan bahwa ini bukanlah cinta.

4 comments: